Tuesday, February 9, 2010

Sunday Night

Benar-benar malam yang bodoh.

Hari-hari sebelumnya kakak saya bercerita tentang sepupu kami yang bisa makan tim-tam dalam sekali waktu. Langsung saja saya bilang, "Ah biasa aja tuh, aku juga bisa"

"Dek, mbak aja makan satu udah eneg tau"

"Biasa aja, aku bisa, makan tim-tam doang"

"Beneran yah bisa, aku beliin tim-tam tapi kamu harus ngabisin dalam satu hari! Oke?"

Merasa tertantang, saya jawab saja, "OK! Kamu yang beliin yah!"

"OK, kalo ngga habis, kudu diganti duitnya"

Akhirnya dia belikan juga tim-tamnya. Tim-tam choco-vanilla. Heuuh. Saya bilang padanya kalo saya akan melaksanakan tantangan tersebut hari Minggu. OK. Sudah hari Minggu. Entah kenapa dengan bodohnya pada Minggu sore sebelum saya melaksanakan tantangan, bukannya mengosongkan perut, saya malah ngemil cukup banyak, di kulkas ada wafer, makan sajalah daripada besok-besok tau-tau udah abis, kan sayang.
Maghribnya kakak saya pulang dari kerjanya yang seorang chef (apa deh bahasa saya ini).

"Dek, Minggu lo! Kamu sendiri kan yang bilang kalo mo dimakan hari ini"

"Oh iya yah?"

"Iya! Cepetan!"

Akhirnya saya buka itu tim-tam-nya. Sebelum saya buka, saya raba-raba dulu luarnya, supaya mengetahui dalamnya. Hadah apaan. Saya raba-raba, terasa ada delapan helai biskuit! Lalu saya buka, waow ternyata memang delapan ! Saya kira saya mengigau, ternyata saya pipis di celana (boong deng). Wiiih, yasudahlah saya mulai saja. Sebelumnya saya meminjam hp kakak saya dulu, mau divideoin, eh tapi disini ngga saya masukin videonya yah, males hahahahaha.

Tim-tam pertama sampai kedua setengah, lancar bak orang diare yang lagi poop. Begitu hendak menghabiskan yang ketiga, mulai mual.

"Minum dulu sanaaa.." kata si kakak

"Ngga ah, ntar aja, kalau udah yang ke-empat"

Habis yang ke-empat, saya ambil segelas air putih dari dispenser. Jadi gini, pertama saya ambil gelas dulu di dapur, kemudian saya menuju ke dispenser air yang pake air galon aqua, kemudian saya menekan tombol kran berwarna biru, cuuur, airnya keluar deh.. (ngga penting memang)

Agak lega setelah minum air, saya lanjutkan makan tim-tam yang kelima. Kakak saya mulai ngegangguin saya.

"Dek, itu putih-putih eek-nya burung camar loh"
"Coklat diluarnya tai cicak kali dek"
"Hooeekk.. Hoeekkk.."

Awalnya saya tidak terpengaruh, tapi nasi sudah sampai ke dubur, akhirnya saya terpengaruh juga.

"Mbak, kan ngga ada perjanjian pake ceng-cengan!"
"Lah, emang ngga ada kan :p"

Oh, iya juga yah, jadi kan terserah dia mau ngecengin juga haha saya bego sekali.

Tim-tam ke-enam, saya sudah mulai susah menelan, perut rasanya udah ngga muat, heuuh. Kakak saya semakin semangat ngegangguin saya.

"Mbak, aku sholat dulu yah!"

"Huuuu, giliran lagi gini aja kalo sholat langsung cepet!"

"Yee biarin :p"

"Yaudah cepetan!"

Saya menaruh tim-tam dan beranjak sholat.

"Loh maksudku cepetan diabisin ini tim-tamnyaaa!"

"Ngok. Kirain cepetan sholatnya -____-"

Saya lanjutkan makan. Entah kenapa saya tidak bisa berhenti tersenyum saat melakukan tantangan itu. Bodoh sekali, ini hubungan kakak-adik yang ngga jelas. Ckckck

Tim-tam yang ke-delapan. Saya sudah tidak kuat lagi.

"Mbak, mau muntah.."
"Hoeekk.."
"Aduh, ini tim-tamnya sampe disini.. *menunjuk ke leher*"
"Mbak, aku ganti setengahnya aja yah, 3000 gitu"
"FUAAAAHHH!KAMU BISA DAMAR!" saya menyemangati diri saya sendiri.

Yak! Gigitan terakhir. Kunyah-kunyah-kunyah. Susah-susah-susah ditelan.

dan pada akhirnyaaaaa

YIEHEEEE! SAYA BERHASIIIIIILLLL!

Namun sungguh, saya mual sekali.

Pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini:

Sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik
Jangan sombong haha

No comments:

Post a Comment

© All images by Damar Rakhmayastri, unless, will be credited. Template developed by Confluent Forms LLC. Powered by Blogger.