Tuesday, July 3, 2012

A shockingly short story

Once upon a time there was a siberian husky and a cow.

The siberian husky tried to eat the cow.

The cow tried to eat the siberian husky.

The End

Sunday, July 1, 2012

Is it bad for not having critical thinking?

Pernah tidak merasakan apa yang kamu percayai dan sudah jalani ternyata berbeda dengan kenyataan sehingga mau tidak mau kamu harus berubah?

Sekarang saya sedang mengalami masa ini. Well, dari dulu sih.

Jika teman-teman saya sedang membicarakan current atau world issues atau semacamnya, saya akan berkomentar sekenanya, hanya sebatas 'ah masa' atau 'ah iya tuh' atau 'oh gitu' atau 'ya gmana ya', sekedar memenuhi social convention saja. Kalau sudah begitu, nanti selanjutnya teman-teman saya yang akan dengan semangat memperbincangkan hal tersebut dan saya hanya diam mendengarkan. Seringkali jika saya hanya berdua saja dengan teman, maka situasi selanjutnya dapat ditebak: Pertama, dia akan terus bercerita dan saya sesekali menanggapi atau; kedua, kami akan terjebak dalam awkward silence dan bila salah satu dari kami memulai percakapan pasti tidak lebih dari 3 kalimat yang keluar dari mulut kami setelah itu kembali ke awkward silence, begitu terus diulang-ulang.

Dari dulu...

...saya sangat jarang berusaha dengan keras mencari topik untuk diperbincangkan. Kalau sepi ya sudah, tak usahlah dipaksakan bercerita yang tidak perlu. Tinggal ucapkan salam perpisahan dan pulang ke rumah masing-masing atau lakukan apa yang ada di agenda selanjutnya.

...saya juga sangat jarang dengan sengaja berusaha dengan keras membaca berita hingga detilnya. Saya pikir berita-berita yang ada di televisi itu tidak akan berdampak apa-apa pada diri saya. Saya tidak pernah berpikir kepada pihak mana saya harus berpihak karena saya merasa tidak akan berdampak apa-apa pada diri saya.

Saya ini ingin menjalani hidup apa adanya sajalah. Tidak dibuat-buat dan tidak meributkan masalah orang lain. Hidup saya ya seperti yang saya ketahui. Bila ada hal yang menurut orang lain itu tidak benar ataupun tidak seharusnya begitu tapi tidak mengganggu jalannya kehidupan saya, ya sudah, saya tidak perlu ikut andil kan? Ketika melihat berita di televisi atau membaca di koran mengenai perang, kerusuhan, tawuran, demonstrasi, dan hal-hal yang tak menyenangkan lain, di otak saya kadang terpikir 'why people tend to complicate things?'. Pokoknya hal yang tidak mengganggu kehidupan saya secara langsung tidak akan saya pikirkan. Yah, itulah saya.

Nah...

ternyata ini kebiasaan yang agaknya buruk. Saya jadi tidak peduli dengan berita-berita dan fakta-fakta yang ternyata seharusnya saya tahu. Di semester 6 ini, saya diwajibkan mengambil mata kuliah Teori dan Kajian Sastra Prancis Modern serta Komparatisme Sastra. Kedua mata kuliah tersebut diampu oleh satu dosen yang sama, Madame Wening. Beliau adalah sosok yang sangat inspiratif bagi siapapun yang mengikuti kuliahnya (oke, saya sangat ingin membahas kehidupan beliau karena kehidupannya sangat menarik tapi post kali ini bukan untuk itu). Suatu hari ia memberikan kuliahnya seperti biasa dan menceritakan salah satu cerita dari epos mahabarata, ketika ia bertanya tentang karakter di mahabarata, satu kelas hanya bisa terdiam. Hal ini terjadi tidak hanya sekali dua kali. Kami sering terdiam ketika beliau menanyakan suatu hal seperti sejarah ataupun berita-berita faktual. Mungkin karena sudah sangat tidak sabar dengan perilaku kami beliau berkata, "Kalian ini tidak mengerti apa-apa ya," sambil terkikik. Agak menohok, memang. Di lain hari ketika beliau bertanya apakah kami di rumah belajar atau tidak, dan beberapa dari kami menjawab tidak, termasuk saya, beliau berkata, "Saya tidak yakin kalian akan sukses kalau tidak belajar." Dan kalimat yang paling sering beliau katakan adalah, "sebagai akademisi, anda itu dituntut untuk berpikir kritis"

Sebentar lagi saya memasuki semester 7, semester dimana saya harus membuat skripsi untuk syarat kelulusan. Critical thinking tentunya sangat diperlukan dalam membuat skripsi. Nah karena itu, maka saya akan sedikit mengubah pandangan saya tentang hidup dan mulai berpikir kritis demi kelangsungan skripsi (yang merujuk pada kehidupan saya nantinya) saya. Semangat!

P.S Mikir kritisnya buat skripsi aja gapapa kan? Manusia kan ga bisa dengan gampangnya berubah macem usagi yang pake bros trus semenit langsung berubah jadi sailor moon. Hehe.

P.P.S Kalau dipikir-pikir (ga usah dipikir-pikir juga sih), pemikir kritis itu memang sangat dibutuhkan di dunia ini, apa jadinya kalau semua orang kaya saya, the amount of ambyarness in this world will be too damn high deh haha. Jadi, to all those critical thinkers, keep thinking critically ya ;)

Chinese Ink On Sketchbook


© All images by Damar Rakhmayastri, unless, will be credited. Template developed by Confluent Forms LLC. Powered by Blogger.